Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh kepada ibunya sebab sebutir pasair tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku..,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata.
Hidup adalah...
Posted by Azmul
Posted on 10.00
with No comments
Hidup adalah...
Hidup adalah masalah pilihan.
Memilih untuk bahagia atau untuk sengsara.
Memilih untuk dipulihkan atau menyimpan kepahitan.
Memilih untuk mengampuni atau untuk mendendam.
Hidup adalah masalah pilihan.
Kebahagiaan semu bisa Anda dapatkan, yang sejati tak jauh dari jangkauan.
Cinta kasih juga bisa Anda miliki, namun dendam dan amarah juga bisa Anda alami.
Persahabatan nan indah bukan impian, pengkhianatan dan kepahitan mungkin Anda dapati.
Hidup adalah masalah pilihan.
Mengenai bagaimana Anda menjalani hidup. Mengenai bagaimana Anda menghabiskan seluruh waktu. Mengenai bagaimana Anda mencapai impian.
Dan mengenai bagaimana Anda memandang kehidupan.
Ada orang yang menganggap kehidupan sebagai angin yang berhembus.
Banyak yang datang dan banyak yang pergi.
Tak dapat ditebak, dan tak dapat diselami.
Ada pula yang menganggap kehidupan sebagai medan peperangan.
Dimana ia harus berjuang tanpa henti. Tanpa kedamaian di hati
Sementara yang lain menganggap kehidupan sebagai kutuk dari Yang Mahakuasa.
Hidup tak lagi berrarti bagi dirinya. Ratap tak pernah jauh dari mulutnya.
Air mata mengalir siang dan malam, sebab hanyalah duka nestapa yang ada.
Namun..
Orang yang berbahagia menganggap kehidupan sebagai suatu emas yang mulia.
Harta nan sangat berharga.
Anugerah Ilahi yang tak tertandingi.
Dijalaninya hidup, dengan asa dan impian.
Berjalan dalam jalan Sang Pencipta.
Berserah sepenuhnya.
Melangkah setapak demi setapak.
Sampai didapatinya mahkota kemuliaannya.
Hidup adalah masalah pilihan.
Yang manakah yang Anda pilih?
Tanyalah pada diri sendiri.
Dan jalanilah hidup Anda...
Hidup adalah masalah pilihan.
Memilih untuk bahagia atau untuk sengsara.
Memilih untuk dipulihkan atau menyimpan kepahitan.
Memilih untuk mengampuni atau untuk mendendam.
Hidup adalah masalah pilihan.
Kebahagiaan semu bisa Anda dapatkan, yang sejati tak jauh dari jangkauan.
Cinta kasih juga bisa Anda miliki, namun dendam dan amarah juga bisa Anda alami.
Persahabatan nan indah bukan impian, pengkhianatan dan kepahitan mungkin Anda dapati.
Hidup adalah masalah pilihan.
Mengenai bagaimana Anda menjalani hidup. Mengenai bagaimana Anda menghabiskan seluruh waktu. Mengenai bagaimana Anda mencapai impian.
Dan mengenai bagaimana Anda memandang kehidupan.
Ada orang yang menganggap kehidupan sebagai angin yang berhembus.
Banyak yang datang dan banyak yang pergi.
Tak dapat ditebak, dan tak dapat diselami.
Ada pula yang menganggap kehidupan sebagai medan peperangan.
Dimana ia harus berjuang tanpa henti. Tanpa kedamaian di hati
Sementara yang lain menganggap kehidupan sebagai kutuk dari Yang Mahakuasa.
Hidup tak lagi berrarti bagi dirinya. Ratap tak pernah jauh dari mulutnya.
Air mata mengalir siang dan malam, sebab hanyalah duka nestapa yang ada.
Namun..
Orang yang berbahagia menganggap kehidupan sebagai suatu emas yang mulia.
Harta nan sangat berharga.
Anugerah Ilahi yang tak tertandingi.
Dijalaninya hidup, dengan asa dan impian.
Berjalan dalam jalan Sang Pencipta.
Berserah sepenuhnya.
Melangkah setapak demi setapak.
Sampai didapatinya mahkota kemuliaannya.
Hidup adalah masalah pilihan.
Yang manakah yang Anda pilih?
Tanyalah pada diri sendiri.
Dan jalanilah hidup Anda...
Kemukjizatan Al-Qur'an
Posted by Azmul
Posted on 15.00
with 1 comment
Mukjizat didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain, sebagai
“Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang yang mengaku
nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk
melakukan atau mendatangkan hal serupa, tetapi mereka tidak mampu melayani
tantangan itu.
Athaf
Posted by Azmul
Posted on 08.30
with No comments
1)
و = dan
Berfungsi untuk
menjumlah. Contoh :
صَلَّى الْاِمَامُ وَ الْمَاْ مُوْمُ
Imam dan makmun
shalat
2)
ف =
lalu, kemudian
Berfungsi untuk
menertibkan urutan. Contoh :
اُطْلُبُ الْعِلْمَ فَاَعْمَلْهُ
Carilah Ilmu,
kemudian amalkanlah
3)
ثمّ = lalu, kemudian
Berfungsi untuk
tertib dengan tenggang waktu. Contoh :
تَوَضَّاْ ثُمَّ صَلِّى
Berwudhulah
kemudian Shalat
4)
او =
atau, sampai, sehingga
Berfungsi untuk
(1) memilih/boleh pilih. Contoh :
خُذْهٰذَا اَوْ ذَا لِكَ
Ambillah ini
atau itu
Berfungsi untuk
(2) syak/ragu-ragu. Contoh :
لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍ
Kami tinggal
sehari atau setengah hari
Berfungsi untuk
(3) pembatas. Contoh :
لَآسْهَرَنَّ اَوْ اَحْفَظَ الدَّرْسَ
Saya tidak akan
tidur sehingga hafal pelajaran
5)
ام = atau, maupun, bahkan
Berfungsi untuk
(1) meminta penegasan. Contoh :
اَتُفَّاحًا اَكَلْتَ اَمْ بُرْتُقَالًا
Apel atau jeruk
yang anda makan
Berfungsi untuk
(2) perbandingan. Contoh :
اَلَيْلًا تَذْهَبُ اَمْ نَهَارًا
Malamkah anda
pergi atau siang
Berfungsi untuk
(3) dua perkara yang sama. Contoh :
سَوَاءٌ عَلَىَّ اَقَعَدْتَ اَمْ قُمْتَ
Bagiku sama
saja, anda duduk atau berdiri
Berfungsi untuk (4) menyusul. Contoh :
هَلْ يَسْتَوِى اْلآعْمَى وَ الْبَصِيْرُ اَمْ هَلْ تَسْتَوِى
الظُّلُمَاتُ وَ النُّوْرُ ؟
Samakah orang buta dengan orang melihat, bahkan samakah gelap dan
terang?
6)
بل = bahkan, oh bukan, melainkan
Berfungsi untuk
(1) menyusul, membetulkan kesalahan. Contoh :
اَشْتَرَيْتُ ذَوَاةً بَلْ قَلَمًا
Saya membeli
tinta, bahkan pulpen juga
Berfungsi untuk
(2) membetulkan salah anggapan. Contoh :
جَآءَ الرَّئِيْسُ بَلْ نَائِبُهُ
Presiden tidak
datang, melainkan wakilnya, yang datang
7)
لكن = tetapi
Berfungsi untuk
membetulkan salah anggapan. Contoh :
مَا جَآءَ السَّيِّدُ لٰكِنْ خَا دِمُهُ
Bukan tuannya
yang datang, tetapi pelayannya
8)
لا = tidak, bukan
Berfungsi untuk
(1) meniadakan anggapan dari ma’thuf. Contoh :
حَصَدْنَا الْقَمْحَ لَا الشَّعِيْرَ
Kami mengetam
gandum, bukan beras
Berfungsi untuk
(2) meniadakan fiil madhi secara tegas. Contoh :
لَا صَلَّى وَ لَا صَا مَ
Dia tidak
shalat juga tidak puasa
Berfungsi untuk
(3) meminta meninggalkan pekerjaan pada zaman mustaqbal dengan bentuk fi’il
madhi seperti do’a. contoh :
هَلَكَ عَدُوُّ لِلّٰهِ فَلَا رَحِمَهُ اللهُ
Sungguh binasa
musuh Allah dan semoga tidak dikasihani oleh Allah
9)
امّا = baik, maupun, atau,
entah, boleh
Berfungsi untuk
(1) tafshil. Contoh :
تَحَمَّلْ عَلَى اَخِيْكَ اِمَّا مُحْسِنًا وَ اِمَّا مُسِيْئًا
Sabarlah pada
saudaramu, bila dia itu baik maupun jelek
Berfungsi untuk
(2) takhyir/boleh pilih. Contoh :
اِمَّا اَنْ تَذْهَبَ وَاِمَّا اَنْ تُغَيِّرَ حَا لَكَ
Boleh pilih
apakah anda pergi atau anda ubah keadaan anda
Berfungsi untuk
(3) ragu-ragu/syak. Contoh :
رَاَيْتُ اِمَّا صَا لِحًا وَاِمَّا عَلِيًّا
Saya lihat
entah Shaleh entah Ali
Berfungsi untuk
(4) ibahah (boleh). Contoh :
تَكَلَّمْ اِمَّا بِالْجَاوِيَّةِ وَاِمَّا بِاالسُّنْدَاوِيَّةِ
Bicaralah,
boleh dengan bahasa Jawa dan boleh pula dengan bahasa Sunda
10)
حتّى = sampai,
sehingga/hingga
Berfungsi untuk
pembatas. Contoh :
فَرَّالْجُنُوْدُ حتَّى الْقَا عِدُ
Prajurit-prajurit
itu lari, sampai komandannya
Huruf
‘athaf bersinonim ‘kata penghubung’. Dimana apabila ma’thuf alaih marfu, maka
ma’tufhnya marfu’ juga. Apabila ma’thuf ‘alaihnya manshub, maka ma’thufnya
manshub juga. Begitupun seterusnya.
·
Ma’thuf = yang di ‘athafkan / diikutsertakan
·
Ma’thuf
‘alaih = yang di’athafi / diikuti
Rujukan :
Kitab Al-Jurumiyah yang diterjemahkan oleh Drs. Djawahir Djuha dalam buku Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu) diterbitkan oleh Sinar Baru Algesindo.
Kisah Lima Perkara Aneh
Posted by Azmul
Posted on 11.00
with No comments
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."
Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.
Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas